Belajar Berhitung Anak SD

Belajar Berhitung Anak SD
Buku Belajar Berhitung Anak SD
PESAN DI SINI

Belajar Berhitung Anak SD, bagaimana ya? Tergantung dari kemampuan anak SD-nya. Kita harus melihat sampai dimana pemahaman mereka terhadap bilangan, tidak bisa disamakan semua anak SD-nya. Jangan sampai cara mengajarkan berhitung kurang sesuai dengan keadaan mereka atau bahkan tidak tepat.

Kecerdasan anak berbeda-beda kecuali jika kita memandang semua anak SD itu sama kemampuannya. Anak SD kelas 3 belum tentu kemampuannya akan sama dengan teman-temannya, bahkan ditemukan anak kelas 3 yang kemampuannya sama dengan anak kelas 1 atau 2.

Mengajarkan anak berhitung tidak dilihat ia berada di kelas mana. Tetapi, lihat kemampuan mereka. Kalau anak SD-nya sudah mampu menentukan banyak suatu benda dari 1-10, mampu mengurutkannya, mampu membandingkannya, misal 6 lebih besar dari 5 maka anak SD ini sudah mampu ketahap belajar penjumlahan 1D dengn 1D, kemudian 2D dengan 1D, 2D dengan 2D, dst.

Karena belajar matematika itu berjenjang. Penanaman konsep awal sangat menentukan kelanjutannya. Saat ini, kebanyakan guru/orang tua cenderung memaksakan anak untuk cepat belajar berhitung. Anak terpaksa belajar suatu materi hanya karena tuntutan kelas. Jika ia kelas 3 maka terpaksa harus belajar kelas 3 padahal ia belum mampu. Akhirnya, terbawa-bawa hingga SMA.

Pakar pengamat pendidikan di Indonesia, mengatakan bahwa saat ini Indonesia sedang mengalami darurat matematika dari SD sampai SMA, diantara sebab terbesarnya adalah "terpaksa", anak sejak dini dipaksa untuk dapat berhitung lebih cepat. Selain itu, belajar bukan untuk tahu ilmunya, tetapi agar dapat nilai yang bagus atau lulus dengan nilai terbaik.

Anak jika telah mampu penjumlahan, maka selanjutnya bisa mengajarkan  mereka pengurangan. Kita pahamkan kepada mereka bahwa pengurangan merupakan proses kebalikan dari penjumlahan. Misalnya, 5+3=8 berarti 8-3=5. Kalau 9-7 berapa? Kita katakan 7 ditambah berapa yang hasilnya 9? Jika mereka betul-betul tahu penjumlahan maka mereka akan menjawab 2. Jadi, 9-7=2.

Cara seperti ini adalah cara untuk mengajarkan konsep pengurangan sebagai kebalikan dari penjumlahan. Jika kita hanya mengajarkan pengurangan, misalnya dengan 5 benda diambil 3 benda maka sisa berapa? Mereka yang tahu menentukan banyak benda akan menjawab 2 benda.

Ini tidak menyentuh konsep pengurangan dalam matematika dan terkesan memberi hafalan bahwa 5-3=2 dengan tidak efektif dan efisien dalam mengajarkan operasi matematika. Anak harus memahami konsep, mengapa 5-3=2 secara matematis. Mampu berhitung dengan cepat bukan berarti memahami konsep berhitung dalam matematika.

Lebih baik, anak lambat dalam berhitung tetapi paham prosedur matematisnya daripada cepat berhitung tapi menggunakan trik berhitung yang ia tidak mengerti mengapa bisa mendapatkan hasil yang demikian. Setelah mampu operasi penjumlahan dan pengurangan, ajarkan mereka konsep perkalian sebagai operasi penjumlahan berulang. Misalnya 5×3 artinya penjumlahan 3 sebanyak 5 kali yaitu 3+3+3+3+3=15. Jadi, 5×3=15.

Setelah mereka paham arti perkalian selanjutnya minta mereka mengisi:

1×1=1
1×2=2
2×1=1+1=2
2×2=2+2=4
2×3=3+3=6
dsb.

Kabar baiknya, telah disusun Buku Belajar Berhitung Anak SD yang berisi konsep dan latihan operasi dasar matematika pada angka satuan, puluhan, ratusan, dan ribuan sesuai dengan konsep matematika secara sistematis seperti di atas.

Setelah itu mereka dituntut untuk dapat menghafalkannya. Jangan dibalik, menghafalkannya walau tidak mengerti darimana diperoleh hasilnya. Tetapi, mereka tidak harus dipaksa untuk menghafalkannya. Mungkin mereka cukup membawa kartu perkalian bilangan karena tidak semua anak memiliki daya ingat yang baik. Kita hanya bisa menganjurkan mereka untuk bisa menghapalkannya nanti.

Iklan: Beli Kapsul Pegagan Centella Asiatica Untuk Meningkatkan Daya Ingat Anak
Setelah tahu operasi perkalian, berikutnya ajarkan operasi pembagian sebagai balikan dari perkalian. Misalnya, 4×7=28 maka 28:7=4. Kita bertanya 8:2 berapa? Kalau gak bisa jawab, kita tanya balik 2 kali berapa yang hasilnya 8? Jika mereka tahu perkalian maka mereka akan menjawab 4.

Akhirnya, selesailah pelajaran mereka tentang operasi dasar matematika. Anda perlu mengajarkan sifat-sifat operasi, misalnya sifat komutatif, sifat asosiatif, dan yang lainnya. Mengajarkan mereka operasi campuran, dst. sesuai dengan kemampuan mereka.

Pengertian Metode Berhitung Alif

Saya ingin menyarankan untuk memakai metode berhitung tanpa meminta. Jangan ajarkan anak metode berhitung ingat-mengingat atau utang-piutang. Mengapa jangan meminta anak mengingat-ingat angka dalam pikiran, karena anak belum mampu mengingat dengan baik kecuali daya ingatnya baik. Mengapa jangan mengajarkan mereka berhutang, nanti ia bermental utang tetapi tidak melunasinya.

Misal 23-7, Anda mengatakan bahwa 3 dikurang 7 tidak bisa (padahal dalam matematika bisa yaitu 3-7=-4), karena Anda mengatakan tidak bisa maka Anda menyuruh pinjam 1 dari 2 maka jadi 13, kemudian 13 - 7=6. Jadi, 23-7=16. Hal tersebut jelas-jelas mengajarkan konsep berhutang tanpa membayar. Silahkan baca lebih lanjut dalam review Buku Belajar Berhitung Anak SD

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url